PENYAKIT ATAU KELAINAN PADA SISTEM IMUNITAS MANUSIA
A.PENYAKIT
ATAU KELAINAN PADA SISTEM IMUNITAS
MANUSIA
Beberapa
penyakit pada sistem ekskresi antara lain sebagai berikut:
1. AIDS
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus). AIDS dikenal sebagai berbagai gejala dan infeksi yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh. Atau dengan kata lain, apabila
seseorang terjangkit virus HIV, maka orang tersebut tidak memiliki sistem
kekebalan tubuh, sehingga jika si penderita terkena flu atau penyakit lain maka
akan sulit sekali untuk sembuh. AIDS adalah penyakit yang mematikan dan belum
ada obat atau vaksinnya. AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Gejala dari
penderita AIDS adalah; demam, berkeringat di malam hari, mengalami pembengkakan
kelenjar, lemah, berat badan yang terus mengalami penurunan. AIDS dapat
ditularkan melalui hubungan seksual, air mani, cairan vagina, ASI, transfusi
darah, lapisan kulit dalam (membran mukosa), jarum suntik. Kemungkinan
kesempatan hidup penderita AIDS adalah 0% alias tidak mungkin.
2. Penyakit Autoimmune
Dalam respon terhadap pemicu diketahui, sistem kekebalan
tubuh dapat mulai memproduksi antibodi yang bukan memerangi infeksi, menyerang
jaringan tubuh sendiri. Pengobatan untuk penyakit autoimun pada umumnya
berfokus pada mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh. Contoh penyakit
autoimun meliputi:
a. Rheumatoid
Arthritis.
Sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang menempel
pada lapisan sendi. Sel sistem kekebalan kemudian menyerang sendi, menyebabkan
peradangan, pembengkakan, dan nyeri. Jika tidak diobati, rheumatoid arthritis
menyebabkan secara bertahap menyebabkan kerusakan sendi permanen. Pengobatan
untuk rheumatoid arthritis dapat mencakup berbagai obat oral atau injeksi yang
mengurangi overactivity sistem kekebalan tubuh.
b. Lupus Eritematosus Sistemik (Lupus).
Orang dengan lupus mengembangkan antibodi autoimun yang
dapat melampirkan ke jaringan seluruh tubuh. Sendi, paru-paru, sel-sel darah,
saraf, dan ginjal yang umumnya terkena pada lupus. Pengobatan sering
membutuhkan harian prednison oral, steroid yang mengurangi fungsi sistem
kekebalan tubuh.
c. Penyakit
Radang Usus (IBD).
Sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan usus, menyebabkan
episode diare, perdarahan rektum, buang air besar mendesak, sakit perut, demam,
dan kehilangan berat badan. Ulcerative colitis dan penyakit Crohn adalah dua
bentuk utama dari IBD. Obat penekan kekebalan Lisan dan disuntikkan dapat
mengobati IBD.
d. Multiple Sclerosis (MS).
Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel saraf, menyebabkan
gejala yang dapat termasuk rasa sakit, kebutaan, kelemahan, koordinasi yang
buruk, dan kejang otot. Berbagai obat-obatan yang menekan sistem kekebalan
tubuh dapat digunakan untuk mengobati multiple sclerosis.
e. Diabetes
Mellitus Tipe 1.
Antibodi sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan
sel-sel memproduksi insulin di pankreas. Dengan dewasa muda, orang dengan
diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin untuk bertahan hidup.
f. Sindrom
Guillain-Barre.
Sistem kekebalan tubuh menyerang saraf mengendalikan
otot-otot di kaki dan kadang-kadang lengan dan tubuh bagian atas. Hasil
kelemahan, yang kadang-kadang bisa menjadi berat. Menyaring darah dengan
prosedur yang disebut plasmapheresis adalah pengobatan utama untuk sindrom
Guillain-Barre. Pada psoriasis, sel darah sistem kekebalan terlalu aktif yang
disebut T-sel mengumpul di kulit. Aktivitas sistem kekebalan tubuh merangsang
sel-sel kulit untuk bereproduksi dengan cepat, menghasilkan keperakan, plak
bersisik pada kulit.
g. Penyakit Graves.
Sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi yang merangsang
kelenjar tiroid untuk melepaskan sejumlah kelebihan hormon tiroid ke dalam
darah (hyperthyroidism). Gejala penyakit Graves ‘dapat mencakup mata melotot
serta penurunan berat badan, gugup, lekas marah, detak jantung yang cepat,
kelemahan, dan rambut rapuh. Penghancuran atau pengangkatan kelenjar tiroid,
menggunakan obat-obatan atau operasi, biasanya diperlukan untuk mengobati
penyakit Graves ‘.
h. Tiroiditis Hashimoto. Antibodi diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, perlahan-lahan menghancurkan sel-sel
yang memproduksi hormon tiroid. Rendahnya tingkat hormon tiroid berkembang
(hypothyroidism), biasanya selama bulan sampai tahun. Gejala termasuk
kelelahan, sembelit, berat badan, depresi, kulit kering, dan kepekaan terhadap
dingin. Mengambil lisan sintetis hormon tiroid pil setiap hari mengembalikan
fungsi tubuh normal.
i. Myasthenia
Gravis.
Antibodi mengikat saraf dan membuat mereka tidak bisa
merangsang otot dengan benar. Kelemahan yang semakin parah dengan aktivitas
adalah gejala utama dari myasthenia gravis. Mestinon (pyridostigmine) adalah
obat utama yang digunakan untuk mengobati myasthenia gravis.
j. Vaskulitis.
Serangan sistem kekebalan tubuh dan kerusakan pembuluh darah
pada kelompok penyakit autoimun. Vaskulitis dapat mempengaruhi setiap organ,
sehingga gejala sangat bervariasi dan dapat terjadi hampir di mana saja di
dalam tubuh. Perawatan termasuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh,
biasanya dengan prednison atau kortikosteroid lain.
3.
Penyakit Immune Deficiency
Sistem kekebalan tubuh dapat
tertekan oleh obat atau penyakit. Defisiensi imun juga dapat hadir sejak lahir
sebagai kelainan genetik (defisiensi imun primer). Penyakit defisiensi imun
mengakibatkan kerentanan lebih tinggi terhadap infeksi. Contoh penyakit
defisiensi imun meliputi:
a.
Parah defisiensi imun gabungan (SCID).
Sebuah kondisi genetik yang
menyebabkan kerusakan parah di beberapa daerah dari sistem kekebalan tubuh.
Bayi dengan SCID mati dari infeksi biasa, biasanya sebelum mencapai usia 1.
Transplantasi sumsum tulang dapat menyembuhkan beberapa kasus SCID.
b.
Umum defisiensi imun variabel (CVID).
Karena cacat genetik, sistem
kekebalan tubuh menghasilkan terlalu sedikit antibodi untuk secara efektif
melawan infeksi. Anak-anak dengan CVID biasanya sering terinfeksi pada telinga,
paru-paru, hidung, mata, dan organ lainnya. Perawatan termasuk mengganti
antibodi hilang dengan suntikan rutin antibodi, yang disebut imunoglobulin.
c.
Obat-diinduksi defisiensi imun.Obat yang menekan sistem kekebalan
tubuh dalam hasil peningkatan kemungkinan infeksi. Orang yang memakai obat
penekan kekebalan untuk waktu yang lama membutuhkan pemantauan cermat untuk
mendeteksi dan mengobati infeksi yang terjadi.
d.
Graft versus sindrom tuan rumah.
Setelah transplantasi sumsum tulang,
sel-sel sistem kekebalan donor dapat menyerang jaringan orang yang menerima
transplantasi. Obat penekan kekebalan prednison dan lainnya digunakan untuk
mencegah kerusakan organ yang berlebihan yang disebabkan oleh sel-sel kekebalan
donor.
4.
Alergi
Alergi (hipersensitif) disebabkan
oleh respons kebal terhadap beberapa antigen. Antigen-antigen yang dapat
menimbulkan suatu tanggapan alergi dikenal sebagai allergen (penyebab alergi).
5.
Penolakan Transplantasi
System kekebalan mengenali dan
menyerang apapun yang secara normal berbeda dari unsur yang ada di dalam tubuh
seseorang, bahkan unsur yang hanya sedikit berbeda, seperti organ dan jaringan
yang dicangkokkan. Penolakan transplantasi dapat dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu penolakan hiperakut, akut, dan kronis.
B. TEKNOLOGI
YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM IMUNITAS
1. Vaksin
Kekebalan buatan adalah suatu bentuk
kekebalan tubuh yang sengaja dibuat atau ditumbuhkan melalui pemberian vaksin.
Vaksin adalah bibit penyakit (kuman/antigen) yang telah dilemahkan. Proses
pemberian vaksin dalam tubuh disebut vaksinasi. Contohnya jika menginginkan
tubuh memproduksi antibodi tetanus, maka seseorang disuntik bakteri tetanus
yang telah dilemahkan. Vaksin tetanus yang masuk tersebut akan dianggap tubuh
sebagai antigen sehingga tubuh akan memproduksi antibodi. Akibatnya tubuh
menjadi kebal terhadap tetanus jika suatu saat penyakit tersebut menyerang.
Kekebalan yang dibuat oleh tubuh dengan pemberian vaksin ini dinamakan
kekebalan buatan dan termasuk kekebalan aktifkarena tubuh membentuk antibodi
sendiri.
2. Serum
Serum adalah plasma darah yang telah
mengandung antibodi untuk melawan antigen tertentu. Pembuatan serum dilakukan
dengan menyuntik kuda atau kelinci dengan vaksin tertentu. Setelah tubuh
kelinci atau kuda membentuk antibodi, kemudian plasma darah yang mengandung
antibodi diisolasi. Umumnya pemberian serum dilakukan untuk pengobatan dan
bukan pencegahan. Misalnya seseorang yang digigit ular berbisa ditolong dengan
menyuntikkan serum anti bisa ular. Pemberian serum seperti ini disebut dengan
kekebalan pasif karena tubuh tidak membentuk antibodi sendiri.
Penyakit atau Kelainan pada Sistem Koordinasi
Kelainan dan penyakit pada sistem
koordinasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena adanya
kerusakan pada sistem koordinasi akibat luka, infeksi mikroorganisme,
penggunaan obat-obatan yang melebihi dosis, atau kerusakan sistem koordinasi
yang bersifat genetis. Beberapa kelainan dan penyakit pada sistem koodnasi
adalah sebagai berikut :
A. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Saraf
a) Migrain
Penyakit sistem saraf ini mengakibatkan penderitanya
merasakan sakit di sebagian kepalanya.Bagian sebelah kiri maupun kanan.Penyakit
sistem saraf ini cenderung dianggap sepele.Namun bila dibiarkan, penyakit
sistem saraf ini dapat merusak sel-sel saraf pada otak menjadi rusak.
b) Sakit Kepala
Penyakit sistem saraf ini sepertinya merupakan penyakit yang
paling banyak dikeluhkan oleh manusia.Penyebabnya, sebagian besar berasal dari
tingkat ketegangan pada sistem saraf manusia. Jika sudah begini, kepala akan
terasa sangat berat dan biasanya sering diikuti oleh hilangnya keseimbangan
tubuh.
c) Vertigo
Tidak berbeda jauh dengan kedua penyakit sistem saraf di
atas, Vertigo juga mengakibatkan penderitanya menjadi pusing kepala, kehilangan
keseimbangan, tetapi justru kepala terasa sangat ringan, melayang dan sering
mengalami gangguan jika berada di ruangan.
d)
Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit sistem saraf yang berupa
kehilangan kemampuan untuk peduli kepada diri sendiri.Penderita penyakit sistem
saraf ini kehilangan kemampuan dalam hal mengingat peristiwa yang baru terjadi.
Penerita penyakit sistem saraf ini kemudian menjadi bingung, menjadi pelupa,
sering mengulang-ulang pertanyaan yang sama, bahkan tersesat saat berada di
tempat yang tak asing baginya atau sering dikunjungi.
e) Stroke
Stroke merupakan kematian sel-sel otak
disertai gangguan fungsinya yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah
otak. Penyebab stroke yang paling umum adalah tekanan darah tinggi atau
arterosklerosis atau kedua-duanya.
f) Meningitis
Penyakit sistem saraf ini disebabkan karena terjadinya
peradangan pada meninges.Penyakit sistem saraf ini dapat menular, dan
ditularkan melalui virus.Virus tersebut yang kemudian menginfeksi selaput saraf
pada manusia.
g) Polio
Polio merupakan penyakit pada sistem
saraf yang disebabkan oleh infeksi virus pada sel-sel saraf motorik otak dan
sumsum tulang belakang. Penyakit ini menular dan jika sudah menyerang tidak
dapat diobati. Penularannya dapat melalui makanan. Pencegahan penyakit ini
dilakukan dengan vaksin antipolio yang diberikan pada bayi melalui imunisasi
oral (diminumkan).
h) Epilepsi
Epilepsi merupakan penyakit pada sistem
saraf yang disebabkan karena adanya gangguan penghantar impuls listrik pada
sel-sel saraf, penderita tumor otak, trauma pada kepala, pengguna obat-obat
bius dan penderita cacat otak bawaan. Penderita epilepsi sering mengalami
kejang-kejang sampai dari mulutnya mengeluarkan cairan seperti busa. Epilepsi
dapat disembuhkan dengan berobat teratur.
B. Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Endokrin
1. Sindrom
Adrenogenital
Sindrom Adrenogenital merupakan
kelainan pada sistem endokrin karena terjadinya kekurangan produksi
glukokortikoid yang umumnya disebabkan oleh terjadinya kekurangan enzim
pembentuk glukokortikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya hormon adrenotropin meningkat dan
merangsang zona retikularis untuk menskresikan androgen sehingga mengakibatkan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pria pada seorang wanita, yang disebut
virilisme.
2. Struma
Struma merupakan pembengkakan kelenjar
tiroid sehingga menimbulkan benjolan pada leher bagian depan. Penyebabnya
antara lain karena adanya peradangan tumor atau kekurangan yodium.
3. Hipotiroidea
Hipotiroidea disebabkan oleh terjadinya
kekurangan hormon tiroid. Penyebabnya adalah kekurangan yodium pada makanan.
Oleh karena itu, penyakit ini dapat dicegah dengan mengonsumsi garam beryodium.
4. Hipertiroidea
Hipertiroidea disebabkan oleh
terjadinya kelebihan sekresi hormon tiroid dari kadar normal. Gejala-gejalanya
adalah berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan meningkat,
jantung berdebar, dan BMR meningkat melebihi 20 sampai 100.
5. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing merupakan kumpulan
gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh terjadinya sekresi yang berlebihan
dari glukokortikoid dan pemberian obat-obatan kortikosteroid secara berlebihan.
C. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra
1. Kelainan pada
Indra PenglihatanAstigmatis
a) Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mafa yang
menyebabkan penglihatan menjadi kabur.Hal ini terjadi karena penderita tidak
mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama.Kelainan
ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.
b) Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata yang ditandai
dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola mata terlalu
panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan ini dapat
diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
c) HipermetropiHipermetropia
(rabun dekat) adalah kelainan pada mata yang ditandai dengan mata tidak dapat
melihat dekat.Hal itu terjadi karena bola mata terlalu pendek dan bayangan
jatuh di belakang bintik kuning.Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kaca
mata berlensa cembung (positif).
d) Presbiopia
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang
ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh.Hal itu terjadi karena
daya akomodasi mata mulai berkurang.Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata berlensa
rangkap.
e) Rabun Senja
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat
dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang.
Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah
dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak
mensandung vitamin A.
2. Gangguan pada
Indra Pendengaran
a) Radang Telinga
Radang telinga dapat terjadi di bagian luar maupun tengah.
Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri, jamur, atau virus yang masuk melalui
berbagai cara. misalnya masuk bersama air ketika berenang. Radang telinga
tengah (otitis media) dapat terjadi karena bakteri atau virus, misalnya virus influenza.
b) Tuli Mendadak
Tuli mendadak merupakan keadaan emergensi di telinga, dimana
telinga mengalami ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai keluhan,
umumnya mengenai satu telinga.
3. Gangguan pada
Indra Peraba
a) Kutu air
Kutu air adalah sebuah infeksi jamur pada kulit, biasanya di antara
jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit, penyakit ini menular.
b) Kusta
Kusta adalah sebuah penyakit infeksikronis yang disebabkan oleh
bakteriMycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe penyakit
granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas.
c) Panu Panumerupakan salah satu penyakit kulit
yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai oleh bercak yang terdapat
pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat..Jamur yang menyebabkan
panau adalah Malassezia furfur.
4. Gangguan pada
Indra Pengecap
a) Mati Rasa
Mati rasa dibedakan menjadi dua yaitu
bersifat sementara dan bersifat permanen. Mati rasa sementara terjadi ketika
kita memakan atau meminum sesuatu yang suhunya terlalu panas atau terlalu
dingin. Sedangkan mati rasa permanen terjadi karena rusaknya jaringan saraf
yang berhubungan dengan indra pengecap di otak karena si penderita mengalami
trauma pada bagian tertentu di otak.
b) Kanker Lidah
Penyebab kanker lidah salah satunya rokok.Asap yang lama
mengepul di rongga mulut dan terkena lidah bisa memicu kanker lidah. penyebab
terbesar terjadinya kanker lidah karena merokok, terutama yang lebih dari 2 pak
per hari. Risiko tersebut akan meningkat jika mengonsumsi alkohol. Pengobatan dapat dilakukan dengan operasi, radiasi,
sinar-X dan kemoterapi.
5. Gangguan pada
Indra Pembau
a) Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan
kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal,
misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan
merokok, atau tumor otak bagian depan.
b) Rhinitis Alergika
Rhinitis Alergika terjadi karena sistem kekebalan
tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap partikel-partikel yang ada di udara
yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuh kita menyerang partikel-partikel itu,
menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan hidung
meler.Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya partikel-partikel itu
dapat menyebabkan suatu reaksi alergi.
Teknologi Yang Berhubungan dengan
Sistem Koordinasi
1. Elektroneuromiografi (EMG)EMG merupakan suatu pemeriksaan yang non-invasif dan
dipergunakan untuk memeriksa keadaan saraf perifer dan otot.Dan merupakan
pelengkap dari pemeiksaan klinis neurologis maupun pemeriksaan penunjang lain
(mis.MRI), sehingga dari hasil-hasil pemeriksaan tersebut dapat ditarik suatu
kesimpulan.
Jangkauan
pemeriksaan EMG adalah sesuai dengan gangguan Lower Motor Neuron (LMN) yang
meliputi cornu anterior, radiks, pleksus, saraf prefier, paut saraf otot dan
otot.
2. Somato Senseric Evoked Potential (SSEP)
Adalah pemeriksaan yang dipergunakan untuk melihat atau
mempelajari lesi-lesi yang letaknya lebih proksimal, sepanjang jaras
somato-sensorik (dengan kata lain yang tidak terjangkau dengan EMG – jadi dapat
yang bersifat Upper Neuron/UMN).
3. Intraoperatif Neurofisiologik Monitoring
Suatu tindakan yang dikerjakan akan menempuh resiko.
Lapangan intraoperatif merupakan satu bagian yang penuh dengan resiko dan
pembedahan itu sendiri dapat menimbulkan berbagai resiko pada system
persyarafan dan anggota gerak.
Pembiusan
(anaesthesia) diaplikasikan untuk mencapai penekanan /supresi pada fungsi
motorik dan sensorik pasien selama proses pembedahan, namun supresi tersebut
tidak mampu memberikan informasi klinis dini/memberi peringatan dini kepada
operator jika terjadi bahaya yang mengancam, yang tepat pada waktunya.
Sebagai
metode alternatif dari monitoring dan untuk menjaga keselamatan fungsi syaraf
dari seorang pasien yang pada saat sedang dalam keadaan terbius total,
merupakan tujuan dari intraoperatif neurofisiologik monitoring.
Intraoperatif
Neurofisiologik Monitoring merupakan bagian dari neurofisiologi yang tergolong
berusia masih sangat muda.Alat ini baru dipergunakan sejak tahun 1994 di
Amerika Serikat.
Idealnya
adalah bahwa prosedur monitoring ini tidak menambah resiko dari pembedahan,
akan tetapi sebaliknya dapat menunjukan manfaat yang positif dalam mengurangi
insiden yang dapat membahayakan system persyarafan.
Suatu
tujuan dari intraoperatif neurofisiologik monitoring yaitu mendeteksi pada saat
yang tepat setiap terjadi kemundurang fungsi pada system persarafan yang dapat
terjadi selama operasi berlangsung, sehingga dapat segera kepada operator untuk
segera memodifikasi tindakan pembedahan agar fungsi dapat tetap terpelihara.
Gaya Hidup Sehat Untuk Menghindari
Penyakit Pada Sistem Koordinasi
1. Pola Makan
Sehat
Dengan pola makan yang benar, yakni mengonsumsi makanan
bergizi seimbang, tubuh akanmendapatkan nutrisi yang cukup. Itu artinya setiap
kali makan kita harus menyantap
makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (karbohidrat yang mengandung serat dan
zat gizi lainnya), vitamin serta mineral, protein, juga lemak.Tentu saja semua dalam jumlah
yang cukup, sesuai kebutuhan tubuh. Dengan pola makan sehat seperti ini maka sistem koordinasi dapat berfungsi dengan baik.
makanan yang mengandung karbohidrat kompleks (karbohidrat yang mengandung serat dan
zat gizi lainnya), vitamin serta mineral, protein, juga lemak.Tentu saja semua dalam jumlah
yang cukup, sesuai kebutuhan tubuh. Dengan pola makan sehat seperti ini maka sistem koordinasi dapat berfungsi dengan baik.
2. Istirahat yang
Cukup
Salah satu cara menjaga sistem koordinasi adalah dengan tidur yang cukup. Setelah melakukan aktifitas
fisik dan otak seharian, manusia membutuhkan istirahat yang optimum yang juga
menjadi alternatif untuk menciptakan pola hidup sehat karena pada saat manusia
melakukan ini, otot dan otak yang selama ini bekerja dapat relaksasi dan
beristirahat.
3. Olahraga
Olahraga setiap hari dapat membuat
mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan meningkatkan
kemampuan otak. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah
dan mempercepat aliran darah menuju otak.
4. Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari
jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan
kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon
cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine
akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya
tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor
atau di rumah.
Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia (Artikel
Lengkap)
Penyakit
pada Sistem Reproduksi Manusia
1. Kanker
Vagina
Penyakit ini hanya menyerang wanita saja. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi. Upaya pengobatannya dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.
Penyakit ini hanya menyerang wanita saja. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi. Upaya pengobatannya dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.
2. Gangguan
Menstruasi
Penyakit ini Juga hanya menyerang wanita saja. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya.
Penyakit ini Juga hanya menyerang wanita saja. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya.
3. Kanker
Serviks
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki stadium lebih jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.
Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki stadium lebih jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.
4. AIDS
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.
Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.
5.
Epididimitis
Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
6. Sifilis
Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
- Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
- Pembengkakan getah bening pada bagian paha.
- Bercak-bercak di seluruh tubuh.
- Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan telapak kaki.
Gejala ini bisa hilang walaupun
bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat menyerang otak hingga
mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat menular ke orang lain.
Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang diberikan segera.
7. Herpes
Genetalis
Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.
Herpes merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.
8.
Hipogonadisme
Hipogonadisme merupakan penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan penurunan fungsi testis. Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi hormon.
Hipogonadisme merupakan penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan penurunan fungsi testis. Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi hormon.
9. Gonore
Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dan sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dan sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
10. Kanker
Ovarium
Kanker ovarium merupakan kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada vagina. Kanker ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.
Kanker ovarium merupakan kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada vagina. Kanker ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.
11.
Endometriosis
Endometriosis merupakan penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya adalah nyeri pada bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman berlebihan saat menstruasi.
Endometriosis merupakan penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya adalah nyeri pada bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman berlebihan saat menstruasi.
12. Kanker
Rahim
Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium. Endometrium merupakan tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara 60 sampai 70 tahun.
Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium. Endometrium merupakan tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara 60 sampai 70 tahun.
13. Keputihan
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal.
Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal.
14. Infeksi
Vagina
Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah. Penyebabnya adalah hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan dan timbul gatal-gatal.
Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah. Penyebabnya adalah hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan dan timbul gatal-gatal.
15. Hernia
Inguinal
Hernia Inguinal merupakan gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan cara pembedahan.
Hernia Inguinal merupakan gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan cara pembedahan.
16. Kandida
Kandida merupakan bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan, saluran kemih, dan genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans. Gejala yang terjadi jika infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama pada malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai dengan keruh encer. Jamur ini dapat menular melalui persetubuhan. Penyakit ini dapat ditangani dengan obat anti jamur.
Kandida merupakan bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan, saluran kemih, dan genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans. Gejala yang terjadi jika infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama pada malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai dengan keruh encer. Jamur ini dapat menular melalui persetubuhan. Penyakit ini dapat ditangani dengan obat anti jamur.
17.
Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan dalam proses pembuahan.
Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan dalam proses pembuahan.
18.
Fibroadenoma
Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada payudara. Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.
Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada payudara. Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.
19.
Condyloma
Condyloma merupakan gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.
Condyloma merupakan gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.
20. Kanker
Prostat
Kanker prostat merupakan kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.
Kanker prostat merupakan kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.
21.
Pseudohermaphrodite
taukah sobat Kelainan ini sangat langka. Pseudohermaphrodite merupakan kelainan dimana bentuk alat kelamin seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya memiliki penis yang sangat kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada beberapa bayi ditemukan jaringan testis dan ovarium. Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.
taukah sobat Kelainan ini sangat langka. Pseudohermaphrodite merupakan kelainan dimana bentuk alat kelamin seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya memiliki penis yang sangat kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada beberapa bayi ditemukan jaringan testis dan ovarium. Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.
22.
Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini merupakan gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.
Ejakulasi dini merupakan gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.
23.
Impotensi
Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional seseorang.
Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional seseorang.
24.
Mikropenis
Mikropenis merupakan kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-rata.
Mikropenis merupakan kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-rata.
25.
Vulvovaginatis
Vulvovaginatis merupakan peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan keputiha. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
Vulvovaginatis merupakan peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan keputiha. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
Numpang promo ya Admin^^
BalasHapusingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ayo segera bergabung dengan kami di ionpk.biz ^_$
add Whatshapp : +85515373217 || ditunggu ya^^